Mengapa Algoritma Bukan Kunci? Ini Cara Konten Anda Bisa Viral — Banyak kreator pemula percaya bahwa satu-satunya cara agar kontennya viral adalah dengan “mengejar algoritma”. Namun, algoritma bukanlah sesuatu yang bisa dikejar atau dikendalikan oleh kreator.
Faktanya, adanya algoritma bertujuan untuk menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna, bukan untuk meningkatkan jangkauan kreator tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kreator untuk fokus pada strategi yang terbukti efektif dalam meningkatkan jangkauan tanpa harus mengandalkan algoritma yang bukan kunci viral.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan performa konten di Facebook secara organik.
Daftar Isi
Hapus Pertemanan yang Tidak Aktif
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan kreator adalah mempertahankan daftar pertemanan yang tidak aktif. Facebook menampilkan video pertama kali kepada teman atau pengikut yang ada dalam daftar Anda. Jika sebagian besar dari mereka tidak aktif, maka otomatis akan menghasilkan interaksi yang rendah.
Hal ini menghambat distribusi konten lebih lanjut karena algoritma Facebook menganggap video tersebut kurang menarik. Sebagai solusinya, lakukan pembersihan dengan menghapus pertemanan yang sudah tidak aktif. Gantilah dengan teman-teman baru yang lebih aktif dalam berinteraksi.
Dengan begitu, saat Anda mengunggah video, orang-orang yang melihatnya adalah mereka yang benar-benar berpotensi untuk memberikan like, komentar, dan membagikan video tersebut. Semakin tinggi interaksi yang anda terima, semakin besar pula konten Anda menjangkau lebih banyak orang di luar daftar pertemanan.
Konsisten dengan Satu Tema Konten
Konsistensi dalam satu tema adalah kunci utama dalam membangun audiens yang loyal. Jika Anda sering mengganti-ganti tema, sulit bagi Facebook untuk mengenali target audiens Anda. Sebaliknya, dengan tetap berpegang pada satu kategori konten, Anda dapat menarik pengikut yang tertarik pada tema tersebut.
Misalnya, jika Anda fokus membuat konten komedi, maka penonton yang menyukai video pertama Anda akan lebih cenderung mengikuti dan menonton video-video berikutnya. Ketika mereka mulai aktif berinteraksi, algoritma akan semakin sering merekomendasikan konten Anda kepada pengguna lain dengan minat serupa. Dengan strategi ini, Anda bisa membangun komunitas yang stabil tanpa harus khawatir tentang perubahan algoritma.
Gunakan Hook yang Kuat & Menarik di 3 Detik Pertama
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan sebuah video adalah bagian pembuka atau “hook”. Saat seseorang menggulir feed mereka, hanya ada waktu sekitar tiga detik untuk menarik perhatian mereka sebelum mereka berpindah ke konten lain. Oleh karena itu, pastikan tiga detik pertama dalam video Anda benar-benar menarik dan mampu membuat penonton penasaran untuk melanjutkan menonton.
Beberapa teknik yang bisa Anda gunakan dalam membuat hook yang kuat antara lain:
- Mengajukan pertanyaan yang memancing rasa penasaran.
- Menggunakan pernyataan kontroversial atau mengejutkan.
- Menampilkan adegan menarik yang langsung menunjukkan inti dari video.
Sebagai contoh, alih-alih memulai video dengan kalimat biasa, Anda bisa langsung berkata, “Tahukah Anda bahwa algoritma Facebook itu sebenarnya bohong? Saya akan membongkarnya sekarang!” Dengan cara ini, penonton akan lebih tertarik dan penasaran untuk menonton video Anda hingga selesai.
Bangun Interaksi yang Organik
Facebook lebih menyukai konten yang mendapatkan interaksi tinggi secara alami. Oleh karena itu, penting bagi kreator untuk membangun keterlibatan yang aktif dengan audiens. Salah satu caranya adalah dengan menanggapi komentar di setiap video yang diunggah. Balasan yang cepat dan relevan dapat mendorong lebih banyak orang untuk berinteraksi dengan konten Anda.
Selain itu, ajukan pertanyaan dalam caption atau di akhir video untuk mendorong penonton agar berkomentar. Semakin banyak interaksi yang Anda dapatkan, semakin tinggi peluang konten Anda untuk direkomendasikan kepada lebih banyak orang.
Jangan Terlalu Fokus pada Algoritma
Banyak kreator yang terjebak dalam pemikiran bahwa mereka harus memahami dan menguasai algoritma untuk mendapatkan lebih banyak penonton. Padahal, algoritma sebenarnya dirancang untuk penonton, bukan untuk kreator. Artinya, algoritma bekerja dengan cara menyesuaikan konten dengan preferensi pengguna berdasarkan aktivitas mereka.
Sebagai contoh, jika seseorang sedang sering menonton video bertema motivasi, maka Facebook akan merekomendasikan lebih banyak video serupa di feed mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kreator tidak perlu mengejar algoritma, tetapi cukup fokus pada pembuatan konten yang berkualitas dan relevan dengan target audiens mereka.
Kesimpulan
Daripada membuang waktu dan tenaga untuk mengejar algoritma yang terus berubah, lebih baik fokus pada strategi yang benar-benar dapat meningkatkan jangkauan konten Anda. Hapus pertemanan yang tidak aktif, konsisten dengan satu tema, manfaatkan tiga detik pertama video untuk menarik perhatian, serta bangun interaksi yang organik dengan audiens. Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, Anda bisa mendapatkan lebih banyak penonton dan pengikut secara alami tanpa harus bergantung pada algoritma yang tidak bisa dikendalikan.
Dengan pendekatan yang tepat, pertumbuhan akun Anda akan lebih stabil dan konten Anda akan semakin mudah menjangkau audiens yang lebih luas. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa algoritma bukanlah kunci konten viral melainkan interaksi antar audiens.